Saturday, June 16, 2007
Kepribadian
Anggota Tapak Suci
Univeristas Lampung
1. Memiliki aqidah yang lurus
2. Mengamalkan Ibadah yang benar
3. Memiliki akhlaq yang mulia
4. Memiliki jiwa kemandirian
5. Berwawasan luas
6. Memiliki fisik yang kuat
7. Mampu mengendalikan diri
8. Rapih dan teratur dalam aktivitasnya
9. Pandai memanfaatkan waktu
10. Bermanfaat bagi orang lain
Dengan iman dan Akhlaq saya menjadi kuat,
tanpa iman dan akhlaq saya menjadi lemah
APLIKASI KEPRIBADIAN ANGGOTA TAPAK SUCI UNILA
A. Memiliki aqidah yang lurus
1. Tidak me-ruqyah (merujuk/menjampi-jampi) kecuali dengan Qur’an Ma’tsur (pernah dilakukan oleh Rasullah)
2. Tidak berhubungan dengan jin.
3. Tidak meminta tolong kepada orang yang berhubungan dengan jin.
4. Tidak meramal nasib dalam bentuk apapun ( contoh : dengan telapak tangan, ramalan perbintangan, dll)
5. Tidak menghadiri majelis dukun dan peramal.
6. Tidak meminta berkah dengan mengusap-ngusap kuburan.
7. Tidak meminta tolong dengan orang yang telah dikubur (mati).
8. Tidak bersumpah dengan selain Allah SWT
9. Tidak tasya-um (merasa sial karena mendengar atau melihat sesuatu).
10. Mengikhlaskan amal untuk Allah S.W.T.
11. Tidak Riya dalam ibadah
12. Mengimani rukun iman
13. Beriman kepada nikmat dan siksa kubur.
14. Mensyukuri nikmat Allah S.W.T. saat mendapatkan nikmat.
15. Menjadikan syetan sebagai musuh.
16. Tidak mengikuti langkah-langkah syetan
17. Menerima dan tunduk secara penuh kepada Allah S.W.T. dan tidak ber-tahkim (berhukum) kepada selain yang diturunkan Allah S.W.T.
18. Melaksanakan adab-adab terhadap Rasulullah
19. Tidak mempelajari/memiliki ilmu kebal.
20. Tidak mempelajari/memiliki ilmu Pengasih (pelet)
21. Tidak mempelajari/memiliki ilmu kontak jarak jauh.
22. Tidak menggunakan susuk pemikat.
23. Tidak membawa/memiliki bebet/wafak (kain putih bertuliskan Arab.
24. Tidak mempelajari/memiliki ilmu sambatan (melakukan gerakan beladiri atau meniru-niru tingkah laku binatang buas tanpa sadarkan diri)
25. Tidak menggunakan/memiliki kekuatan benda tertentu untuk melindungi diri (seperti cincin, kalung, gelang, keris, dll).
26. Tidak mengolah napas/pernapasan yang tidak sesuai dengan fitrah manusia
B. Mengamalkan ibadah yang benar
1. Tidak Taqlid dalam ibadah (melakukan ibadah tetapi tidak tahu dalilnya)
2. Tidak sungkan adzan.
3. Ihsan (baik) dalam thoharoh (bersuci)
4. Bersemangat untuk sholat berjamaah.
5. Bersemangat untuk berjama’ah di masjid.
6. Ihsan (baik) dalam sholat.
7. Qiyamul lail (sholat malam) minimal sekali sepekan.
8. Membayar zakat.
9. Berpuasa fardhu.
10. Berpuasa sunnat minimal sehari dalam sebulan.
11. Sholat Dhuha minimal sekali sepekan.
12. Mampu mendirikan sholat jenazah/ghoiq
13. Mampu mendirikan sholat jamma dan qoshor
14. Niat melaksanakan haji.
15. Komitmen dengan adab tilawah.
16. Khusyu dalam membaca Al-Qur’an.
17. Hafal minimal setengah juz 30 Al-Qur’an.
18. Komitmen dengan wirid tilawah harian.
19. Berdo’a pada waktu-waktu utama.
20. Menutup hari-harinya dengan taubat dan istighfar.
21. Berniat pada setiap melakukan kegiatan.
22. Menjauhi dosa besar.
23. Merutinkan dzikir pagi hari.
24. Merutinkan dzikir sore hari.
25. Dzikir kepada Allah dalam setiap keadaan.
26. Memenuhi nazhar.
27. Menyebarluaskan salam.
28. Ber-I’tikaf pada bulan ramadhan, jika mungkin.
29. Bersiwak (membersihkan mulut) setiap akan melakukan ibadah, jika mengkin.
30. Senantiasa menjaga kondisi thoharoh (wudhu), jika mungkin.
C. Memiliki akhlaq yang mulia
1. Tidak takabbur (sombong)
2. Tidak imamah (asal ikut, tidak punya prinsip).
3. Tidak dusta.
4. Tidak mencaci maki.
5. Tidak mengadu domba.
6. Tidak ghibah (membicarakan kejelekan orang lain)
7. Tidak mematikan/memotong pembicaraan orang lain.
8. Tidak mencibir dengan isyarat apapun.
9. Tidak menghina dan meremehkan orang lain.
10. Tidak menjadikan orang yang berakhlaq buruk sebagai teman/sahabat.
11. Tidak memfitnah.
12. Tidak berburuk sangka.
13. Menjadikan senyum sebagai shodaqoh
14. Menyayang yang kecil.
15. Menghormati yang besar.
16. Menepati janji.
17. Birrul Walidain (berbakti kepada kedua orang tua).
18. Menundukan pandangan.
19. Menyimpan rahasia.
20. Menutupi aib orang lain.
21. Berniat mewujudkan keluarga sakinah.
22. Memiliki ghiroh pada perjuangan agamanya.
23. Menghadiri undangan.
24. Menjenguk orang sakit.
25. Memuliakan tamunya.
26. Rukun dengan tetangga.
27. Mentaati peraturan-peraturan.
28. Patuh pada pimpinan/atasan.
29. Siap memimpin dan dipimpin
30. Santun dalam berbicara.
31. Menjadi pendengar yang baik.
32. Berani karena benar.
33. Sabar dalam menerima cobaan.
34. Melayat orang meninggal.
35. Turut merasakan kesedihan orang lain.
36. Percaya diri.
37. Berlapang dada/menerima/terbuka dalam menerima nasihat orang lain.
38. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.
39. Menjaga fasilitas umum.
40. Menjaga fasilitas khusus.
D. Memiliki jiwa kemandirian
1. Menjauhi sumber penghasilan haram.
2. Menjauhi riba.
3. Menjauhi judi dengan segala macamnya.
4. Menjauhi tindak penipuan.
5. Tidak boros (hemat)
6. Inovatif.
7. Kreatif.
8. Cermat (teliti)
9. Menabung, meskipun sedikit.
10. Tidak menunda dalam melaksanakan hak orang lain.
E. Berwawasan Luas
1. Baik dalam membaca dan menulis.
2. Membaca satu juz tafsir Al-Qur’an (juz 30).
3. Memperhatikan hukum-hukum tilawah
4. Menghafalkan separuh hadits Arbain minimal 5 hadist.
5. Menghafalkan hadits pilihan Riyadhus Shalihin minimal 5 hadist.
6. Mengetahui keadaan jazirah Arab pada zaman jahiliyah
7. Membaca siroh nabawiyah (sejarah) Nabi Muhammad SAW dari kecil hingga diangkat menjadi Rasullah.
8. Mengenal 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk syurga.
9. Mengetahui hukum thaharoh (berwudlu).
10. Mengetahui hukum sholat.
11. Mengetahui hukum puasa.
12. Mengetahui fiqih aurat laki-laki dan perempuan.
13. Mengetahui tata cara musyawarah yang Islami.
14. Menyadari adanya peperangan Zionisme terhadap Islam.
15. Mengetahui Ghazwul Fikri (perang pemikiran)
16. Mengetahui bid’ah-bid’ah di Indonesia
17. Mengetahui organisasi-organisasi terselubung.
18. Mengetahui bahaya pembatasan kelahiran.
19. Mengemukakan pendapatnya.
20. Tidak menerima suara-suara miring tentang Islam.
F. Memiliki fisik yang kuat
1. Bersih badan
2. Bersih pakaian
3. Bersih tempat tinggal
4. Komitmen dengan adab makan dan minum sesuai dengan sunnah.
5. Tidak isrof (berlebihan) dalam bergadang.
6. Komitmen dengan olah raga/latihan 4 jam setiap pekan.
7. Tampil energik/bersemangat.
8. Memperhatikan tata cara baca yang sehat.
9. Mencabut diri dari merokok.
10. Menghindari tempat-tempat kotor dan polusi.
11. Menghindari tempat-tempat bencana (bila masih diluar area)
G. Mampu mengendalikan diri
1. Tetap istiqomah (tidak condong pada penyimpangan)
2. Menjauhi/Menahan anggota tubuh dari segala yang haram.
3. Menjauhi tempat-tempat yang haram
4. Menjauhi tempat-tempat maksiat.
5. Menjauhi perbuatan zina.
6. Menjauhi perbuatan makruh (hal-hal yang dibenci Allah)
7. Menjauhi hal-hal yang subhat (sesuatu yang hukumnya diantara halal dan haram).
8. Mampu menahan emosi.
9. Tidak tersimpan kedengkian pada siapapun, kecuali pada musuh Allah.
10. Tidak berniat membalas dendam
11. Tidak putus asa.
H. Rapih dan teratur dalam aktivitasnya
1. Memperbaiki penampilannya.
2. Amanah dalam tugas (mampu menyelesaikan tugas dengan baik
3. Gemar bersilaturrahmi.
4. Tidak menjalin hubungan dengan lembaga- lembaga yang menentang Islam.
5. Mempersiapkan segala sesuatu dengan perencanaan yang matang.
6. Seimbang dan adil (tawajun muasit) dalam berbagai urusan.
7. Mampu menyelesaikan masalah dengan bijaksana.
8. Tidak mengulangi kesalahan yang pernah diperbuat
I. Pandai memanfaatkan waktu
1. Bangun sebelum fajar.
2. Membaca sesuatu diluar spesialisasinya minimal
2 jam per pekan.
3. Memperluas diri dengan sarana-sarana baru. (contoh : mengikuti seminar, diskusi, simposium, internet, dll)
4. Menghabiskan waktu untuk belajar
J. Bermanfaat bagi orang lain
1. Membantu yang membutuhkan.
2. Memberi petunjuk orang tersesat.
3. Mampu melerai perselisihan
4. Berpartisipasi dalam kerja-kerja jama’i (bersama-sama)
5. Mampu mengurus jenazah (memandikan, mengkafani, mensyolatkan, dan menguburkan)
6. Menguasai P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
7. Mampu mengatasi kesurupan jin.
8. Ikut berpartisipasi dalam kegembiraan.
9. Menikah dengan pasangan yang sesuai.
Tim Penyusun :
Iman Darmawan, Purnomo,
Ahmad Zainudin, Fakrizal, Budi Susilo,
Ridwan Awaludin, Azwar Sitompul, Bambang Sutejo,
Bambang Sarjiono,
Wiwi Irmawati, Afrikatiningsih.
(Semoga Allah meridhoi
langkah kita)
BandarLampung, 29 November 2001
Sejarah Tapak Suci Universitas Lampung
Sejarah Singkat Kelahiran
dan Perkembangan Tapak Suci Unila
Oleh : Iman Darmawan
Disampaikan pada acara pendadaran Tapak Suci Unila
Tanggal 25-27 Desember 2003
Assalamua’laikum Wr.Wb
Saudara-saudara merupakan suatu rahmat, ridho, dan takdir Allah SWT Tapak Suci berdiri di Unila dan masih tetap eksis hingga sampai dengan saat ini.
Agak sulit bagi Saya untuk menceritakan sejarah kelahiran Tapak Suci Unila secara sempurna. Namun mudah-mudahan tulisan yang sederhana ini mampu menggambarkan bagaimana berdirinya dan perkembangan Tapak Suci Unila
Latar belakang berdirinya Tapak Suci Unila
Sebagai perguruan Pencak Silat terbesar di Indonesia Tapak Suci sudah merambah keberbagai pelosok nusantara dan di beberapa negara di Asia dan Erofa.
Di Indonesia Tapak Suci cukup diminati oleh semua usia mulai dari anak sampai generasi tua. Perkembangan yang menggembirakan ini tentunya merupakan takdir Allah SWT dan disebabkan metode penyebaran Tapak Suci menggunakan lembaga pendidikan diantaranya sekolah, pesantren, dan perguruan tinggi. Sehingga tidak heran apabila Tapak Suci jarang dijumpai cabang latihan di kampung-kampung seperti aliran-aliran lain. Tapi cabang latihan hanya banyak dijumpai di sekolah-sekolah. Ini merupakan metode pemasaran yang tepat karena di lembaga pendidikan ini memiliki konsumen yang jelas dan pasti tiap tahunnya setiap sekolah menerima murid baru yang juga merupakan konsumen Tapak Suci, selain itu juga untuk menjaga citra Tapak Suci yang merupakan perguruan modern dan terpelajar.
Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga yang sangat strategis untuk memajukan perkembangan Pencak Silat, karena disinilah tempat berkumpulnya intelektual diantaranya mahasiswa sebagai agent of change (pembaharu) dan dosen sebagai akademisi. Sehingga diharapkan dengan hadirnya Pencak Silat di perguruan tinggi mampu ditelaah secara ilmiah dan modern sebagai ciri khas dari para intelektual.
Unila adalah perguruan tinggi yang menjadi kebanggan dan terbesar di Provinsi Lampung. Merupakan suatu keputusan yang tepat bila Tapak Suci dijadikan salah satu aktivitas mahasiswanya. Sehingga diharapkan bisa menjadi pendorong perkembangan Tapak Suci di Provinsi Lampung.
Namun hal yang paling utama yang melatarbelakangi adalah jika Unila tidak didirikan Tapak Suci maka ada kekhawatiran kalau aliran lain yang akan lebih dulu berdiri akan menyebarkan kesesatan dan perbuatan syrik, karena banyak sekali di tanah air perbuatan tersebut disebarkan melalui beladiri
Kelahiran Tapak Suci Unila
Pada tahun 1998 Saya diterima di Unila fakultas FISIP Unila jurusan Ilmu Pemerintahan. Ketika itu kondisi UKM beladiri sangat memprihatinkan dan lesu, bahkan tidak ada sama sekali UKM beladiri yang mempromosikan atau tampil di acara propti. Meskipun pada waktu itu sudah ada beladiri yaitu Kempo dan Tae kondo, namun sangat sedikit sekali mahasiswa yang berlatih.
Sebagai mahasiswa baru saya sering mencari informasi pada mahasiswa-mahasiswa senior tentang Tapak Suci apakah ada di Unila. Alhamdulilah beberapa mahasiswa ada yang mengabarkan kalau dulu Unila pernah ada Tapak Suci. Adalah Mayland Roberto yang pertama kali memperkenalkan Saya dengan Andi Gustiawan yang kebetulan waktu itu masih bersetatus sebagai Mahasiswa Unila. Dari Andi Gustiawan ini saya diperkenalkan dengan Bagus Dwitomo. Dari penuturan mereka dan beberapa kader Tapak Suci Bandar Lampung, serta dari Muhammad Fuad (dosen Unila), dan Alfandi Saleh (pendekar besar) Mengisahkan bahwa Tapak Suci di Unila sebetulnya sudah ada sejak tahun 1989. Pada saat itu Tapak Suci berkembang cukup pesat. Adalah Mukhson Hadiwijaya (kini menjadi pengusaha tambak udang dan menetap di Tulang Bawang) yang pertama kali merintis Tapak Suci Unila. Pada waktu justru Tapak Suci unila dirintis oleh para mahasiswa politeknik Unila yang kini sudah menjadi Peliteknik Negeri Bandar Lampung. Beliau sendirilah dan dibantu oleh Muhammad Fuad dan Alfandi Saleh (kini telah menjadi Pendekar Besar) yang melatih.
Namun sangat disayangkan Tapak Suci ini hanya mampu bertahan beberapa tahun saja dan akhirnya tenggelam. Namun sempat melahirkan beberapa kader diantaranya Gina (telah menikah dengan Abdul Jabar atlit platnas andalan Lampung) kini masih aktif sebagai wasit juri Tapak Suci Wilayah Lampung.
Tidak jelas tenggelamnya Tapak Suci pada waktu itu namun Saya yakin hal ini disebabkan pada waktu itu belum ada kaderisasi dan penataan organisasi yang baik. Disamping itu juga pada tahun 1990 -1995 Fuad melanjutkan studi untuk menempuh S2 di Jogjakarta. Dengan tidak adanya Muhammad Fuad otomatis tidak ada orang dalam kampus yang mengawasi aktivitas Tapak Suci Unila. Namun demikian ketika beliau kuliah di UGM, juga memanfaatkan peluang untuk mencapai tingkat pendekar muda. Ini merupakan anugerah terbesar Unila memiliki pendekar Tapak Suci yang juga sebagai dosen, karena jarang sekali perguruan tinggi yang memiliki pakar di bidang Pencak Silat.
Berdasarkan pengakuan pendiri perguruan Merpati Putih di Provinsi Lampung pada Saya, beliau mengaku sebagai anggota Tapak Suci Unila pada angkatan itu, namun ketika melanjutkan studi di Jakarta bergabung dengan Merpati Putih dan kini telah mengembangkannya di Provinsi Lampung.
Pada tahun 1995 Tapak Suci Unila kembali berdiri, kali ini Tapak Suci Unila didirikan oleh Andi Gustiawan (kini telah menjadi jaksa di Bandar Lampung). Pada awal-awal Tapak Suci berdiri cukup diminati tidak sedikit mahasiswa Unila yang berlatih Tapak Suci bahkan sejak itu setiap event POMNAS (Pekan Olah Raga Mahasiswa Nasional) selalu dari Tapak Suci yang dikirim.
Namun sejarah kembali terjadi, Tapak Suci Unila kembali tenggelam pada tahun 1998. Saya yakin penyebabnya adalah hal yang sama yaitu belum adanya penataan organisasi yang baik meskipun jumlah anggota tidak sedikit. Namun demikian angkatan ini sempat melahirkan kader yaitu Bagus Dwitomo (Pendiri UKM Pencak Silat Unila).
Pada tahun 1999 di GOR saburai Bandar Lampung Pimpinan Wilayah Tapak Suci Provinsi Lampung menggelar Kejuaraan Wilayah se-Provinsi Lampung. Pada waktu itulah awal perjumpaan saya dengan Widiyatmoko mahasiswa Unila jurusan elektro yang ketika itu sama-sama menjadi peserta. Saat itulah kami merencanakan untuk menghidupkan Tapak Suci di Unila.
Tidak disangka-sangka kalau kejuaraan ini juga dihadiri oleh Mukhson hadiwijaya kemudian Saya diperkenalkan oleh Muhammad Fuad dengan Mukhson Hadiwijaya (pendiri pertama Tapak Suci Unila) yang hadir sebagai manager kontingen Tulang Bawang. Saat yang sama Gina, Andi Gustiawan, dan Bagus Dwitomo menjadi wasit juri pada kejuaraan tersebut. Event ini benar-benar mengobarkan semangat saya untuk menghidupkan kembali Tapak Suci Unila karena saya menilai masih ada akar-akar tersisa yang masih dapat disirami untuk menjadi pohon yang kokoh.
Alhamdulillah satu tahun kemudian tepatnya tanggal 9 maret tahun 2000 pukul 16 : 30 di lapangan rektorat Unila, Tapak Suci Unila kembali dibuka oleh Rektor Unila yang diwakili oleh Pembantu Rektor III Bapak Drs. Sulton Djasmi, M.Pd, yang sebelumnya di bentuk panitia pembukaan latihan Tapak Suci Unila yang beranggotakan Saya sendiri, Widiyatmoko, Bagus Dwitomo, Okta Defi, khairunisa, Eko Praspondita. Hanya Allahlah yang maha Agung yang telah memperkenalkan kami semua mahasiswa Unila yang yang sama-sama mencintai perguruan ini, acara itu juga tidak terlepas dari bantuan kader dan siswa Tapak Suci Bandar Lampung. Pada acara pembukaan ini dihadiri oleh PR III Unila Drs. Sulton Djasmi, M.Pd, Muhammad Fuad, Dirzon Hisbullah (Pembina UKM Pencak Silat Unila), Pendekar Besar Alfandi Saleh, dan pengurus UKM lain di Unila, juga anggota Tapak Suci Bandar Lampung.
Perkembangan Tapak Suci Unila
Angkatan I
Pertama kali Tapak Suci didirikan latihan rutin dipegang oleh Saya, Bagus Dwitomo, dan Widiyatmoko
Ketika di buka pendaftaran kurang lebih 50 mahasiswa yang bergabung dengan Tapak Suci, diantaranya Topik Ibnu Groho, Niken, Agung Mulyono, yang ketika mendaftar sudah menduduki tingkat kader sehingga langsung dijadikan anggota pelatih
Pada tanggal 10-11 Juni tahun 2000 di laksanakan Muscab pertama, dan terpilihlah Saya menjadi ketuanya dan sekretaris adalah Widiyatmoko
Selama kepengurusan angkatan satu yang angkatan perintis kegiatan yang dilakukan lebih difokuskan pada konsolidasi kedalam dan pemenuhan sarana latihan.
Angkatan pertama pernah mengikuti kejurnas Tapak Suci Antar Perguruan Tinggi di Unibraw dan mendapatkan mendali perak untuk klass A putri yang diwakili oleh Eko Fitriyani. Kelebihan dana pada kejuaraan itu akhirnya dapat dibelikan peralatan latihan yang cukup memadai.
Pada Silatnas I (Silaturrahmi Nasional Tapak Suci Antar Perguruan Tinggi) di Jogjakarta Tapak Suci Unila mengutus siswa baru yaitu Angga Busra Lesmana, Bambang Sutejo, Dimas Prakasa, Mohammad Ibrahim untuk mengikuti kegiatan tersebut
Tapak Suci Unila pernah mendapat kehormatan untuk tampil pada acara Dies Natalis.
Pada angkatan pertama melahirkan acara-acara tradisi diantaranya pendadaran. Muscab, Milad
Selain mahasiswa atas prakarsa Bagus Dwitomo, Widiyatmoko, dan Ridwan Awaludin dosen-dosen Unila yang sebagian besar Pengurus BP KKN, pada akhirnya menyatakan diri bergabung untuk berlatih Tapak Suci yaitu Heni Siswanto, SH, MH, DR. Ir. M.A. Syamsul Arif, Ir. Sapto Kuncoro, Drs. Hertanto, M.Si, Drs. Piping Setia Priangga, M.Si, Ir. Yanuar, M.T, Drs. Budi Harjo, drh. Purnama Edi Santoso, Gunawan Jatmiko, SH, MH. Drh. Madi Hartono. Untuk latihan dosen dipegang oleh Muhammad fuad
Semua dosen yang ikut berlatih akhirnya dijadikan Dewan Pembina Tapak Suci Unila.
Angkatan pertama telah melahirkan kader-kader diantaranya : Purnomo, Budi Susilo, Ahmad Zainudin.
Angkatan II
Angkatan 2 diketuai oleh Widiyatmoko namun di pertengahan kepengurusan mengundurkan diri karena sakit parah dan digantikan oleh Bambang Sutejo yang pada waktu itu menjabat sebagai wakil ketua.
Masa kepengurusan angkatan dua kegiatan yang pernah digelar antara lain menggelar Acara Tapak Suci Expo yang menyelenggarakan Kejuraan Wilayah tingkat Remaja se-Provinsi Lampung, dialog interaktif anti narkoba, pameran dan bazar, bahkti sosial, atraksi Tapak Suci Unila dalam rangka memperingati Milad ke 2, ketua pelaksana kegiatan ini adalah Azwar Sitompul.
Pada POMNAS 2001 di Bali beberapa Pesilat Tapak Suci Unila mewakili Provinsi lampung pada kejuaraan tersebut meskipun belum mendapatkan mendali.
Pada Kejurnas Tapak Suci Antar Perguruan Tinggi di Jogjakarta Widiyatmoko memperoleh mendali perak klass F putra dan Sri Widarti mendapat mendali perunggu untuk kategori tunggal bersenjata putri.
Pada PORDA (Pekan Olah Raga Daerah) Lampung tahun 2002 Pesilat Tapak Suci Unila mendapatkan 3 mendali emas untuk kategori : regu putri yaitu Sri Widarti, Andra Desti Ratih, Larasati, klas A putri yaitu Eko Fitriyani, klass E putri yaitu Zulia, 2 medali perak untuk kategori : beregu putra yaitu Angga Busra Lesmana, Mohammad Ibrahim, Dimas Prakarsa, dan beregu putri oleh Yunita Dewi yang mewakili kabupaten Tanggamus. 4 mendali perunggu kategori : klass B putra yaitu Ridwan Awaludin, klass D putri yaitu Andriyani Diah, F putra oleh Widiyatmoko, dan kategori ganda putra oleh Bambang Sutejo dan Fajar Hidayat.
Pada Kejurda Pencak Silat Banten pesilat Tapak Suci Unila diminta untuk mewakili Kabupaten Lebak dan mendapatkan 2 mendali perak yaitu kategori tunggal putri oleh Andra Desti Ratih, dan beregu putri oleh Sri Widarti, Andra Desti Ratih, dan Larasati.
Pada PORDA Banten tahun 2002 pesilat Tapak Suci Unila kembali diminta untuk mewakili Kabupaten Lebak yang pada akhirnya mendapat mendali perunggu untuk kategori beregu putri yaitu Yunita Dewi, Andra Desti Ratih, dan Sri Widarti.
Angkatan dua berhasil menciptakan logo dan motto Tapak Suci Unila. logo dibuat oleh Wiwi Irmawati yang memenangkan lomba merancang logo Tapak Suci Unila pada milad yang pertama. Motto di buat Oleh Deti Noviyanti yang berbunyi “Berlatih dengan kesucian hati berprestasi untuk ridho ilahi” yang memenangkan lomba membuat motto pada acara pendadaran
Pada Muscab yang ke dua, menginspirasikan perlunya Tapak Suci Unila memiliki AD/ART dan pedoman acara tradisi Tapak Suci Unila
Angkatan kedua telah melahirkan kader-kader diantaranya : Sri Widarti, Ridwan Awaludin, Eko Fitriyani, Bambang Sarjiono, Fajar Hidayat, Suharno Zen, Wiwi Irmawati, Angga Bursa Lesmana, Bambang Sutejo, Suhendro Prihandono, Dimas Prakasa, Yunita Dewi, Azwar Sitompul, Mohammad Ibrahim
Angkatan III
Angkatan tiga diketuai oleh Angga Busra Lesmana sekretaris Nasrulsani. Pada angkatan ini telah dirumuskannya PD/PRT (Peraturan Dasar dan Peraturan rumah Tangga) Tapak Suci Unila melalui Musyawarah Cabang Luarbiasa yang merupakan pedoman penyelenggaraan organisasi, dan juga dirumuskannya Pedoman penyelenggaraan Acara Tradisi untuk menjaga tradisi Tapak Suci Unila tetap lestari dan tidak bergeser
Masa kepengurusan angkatan tiga kegiatan yang pernah di lakukan adalah mengikuti Kejurnas Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi di Bandung pesilat Tapak Suci mendapatkan 1 mendali emas klass D putri oleh Zulia, dan 2 mendali perunggu klass B putra oleh Ridwan Awaludin, dan klass F putri oleh Aguslia Hidayah.
POMNAS tahun 2003 di Riau pesilat Tapak Suci Unila mampu memperoleh 1 mendali emas klass D putri oleh Zulia, dan 2 mendali perunggu oleh Widiyatmoko klass E Putra, dan Ridwan Awaludin klass B putra.
Pada PORWIL Sumatera Tahun 2003 di Lampung pesilat Tapak Suci Unila mendapatkan 2 mendali emas kategori beregu putri oleh Sri Widarti, Andra Desti Ratih, dan Wiwi Irmawati. klass D Putri oleh Zulia. Dengan mendapatkan mendali pada PORWIL ini sehingga alhamdulillah 4 pesilat Tapak Suci mendapatkan tiket untuk mengikuti PON (Pekan Olah Raga Nasional) 2004 di Palembang.
Angkatan ketiga telah melahirkan kader-kader diantaranya Moh. H. Fanzuri, dan Muhammad Asri Lubis
Angkatan IV
Angkatan empat diketuai oleh Nasrulsani dan sekretaris Chandra Budiman. pada angkatan ini tapak suci universitas lampung resmi mempunyai sekretariat yang terletak di Lt.1 Gedung Pusat Komputer Unila.
Angkatan V
Angkatan lima diketuai oleh Chandra Budiman dan sekretaris Agung Sayekti, Peristiwa terpenting pada angkatan ini adalah telah resminya rancangan tradisi tapak suci unila menjadi tradisi tapak suci unila melalui Musyawarah Cabang Luarbiasa dan dimulainya kegiatan kejuaraan rutin tahunan antar pelajar selampung dengan nama KEJURDA PENCAK SILAT 1 UNIVERSITAS LAMPUNG antar pelajar se-Lampung yang memperebutkan piala bergilir Gubernur Lampung dan Rektor Unila.
Angkatan VI
Angkatan VI diketuai oleh Amiril Yusuf dan sekretarsi Asna Yanti Delasari. kepengurusan angkatan ini sedangan berjalan hingga sekarang.
Penutup
Setelah lebih dari 7 tahun berdiri Tapak Suci Unila masih menghadapi permasalahan yang belum dapat diselesaikan diantaranya (1). keinginan untuk menjadi UKM yang berdiri sendiri sampai dengan saat ini belum dapat diwujudkan. Sehingga hingga saat ini masih berada di bawah UKM Pencak Silat. (2). Belum adanya sumber dana yang mencukupi untuk operasional organisasi, (4) Belum adanya orang yang benar-benar pokus untuk mengurusi Tapak Suci Unila sehingga sering Tapak Suci sering di nomorduakan,
Perlu diketahui saudara-saudaraku sebagaimana tujuan didirikannya Tapak Suci Putera Muhammadiyah bahwa Tapak Suci Unila didirikan bukan semata-mata untuk memajukan perkembangan Pencak Silat di tanah air tetapi lebih dari itu. Tapak Suci ini mari kita jadikan alat dakwah amar maruf nahi munkar.
Demikianlah tulisan sederhana ini yang mudah –mudahan mampu menggambarkan secara singkat sejarah kelahiran dan perkembangan, dan kendala yang sedang dihadapi Tapak Suci Unila.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bandar Lampung, 16 Juni 2007
Penulis